Chemistry In Life Fifty-sixth Edition
Hello. Nice to meet you again after--urm--yes, four vacant months. So sorry about that, because I was really busy and lazy to write a blog entry. Also, my F1 log book was missing for a few weeks (nearly a month, as far as I could remember), causing loss of interest in writing down personal race report, a report from one who watched F1 from the television. Eventually--and ironically, really--I found that the book was hidden under my bed. How ironic~ *sighs*
Oh, well. Let's forget about it all. *lols*
Anyway, I would like to congratulate Sebastian Vettel and Scuderia Toro Rosso for their magnificent victory, for a perfect race they had in Italy last Sunday. Of course, my biggest praise is for Der Seb, who now became the youngest driver who won a grand prix. I know how the kind-hearted, gentle, down-to-earth, and cute guy (really, he is :P) feels with the record.. Indeed, when you break a record, you'll be happy for a moment, but in the other side, you know that there will be another people who will break your record, sooner or later. But still, what Vettel gained yesterday is such a wonderful thing to remember. It was his maiden win of a historical race from a record-breaking pole position. And he was impressive, perfect throughout the race. The team also did an excellent work as they made almost no mistake, as far as I could remember, except a bit problem at the start with Sebastien Bourdais whose car stalled and had to restart from the pit lane.
So.. Der Seb, mate, and Toro Rosso... You really deserved the win and all the praises you've received until now. Perfect race, magnificent win, and.. Way to go, Seb! *waves Toro Rosso's and Ferrari's flag, the latter is for no~rea~son~*
ANOTHER VIEW OF MYU-CHAN
*Indonesian mode ON*
22 May 2008
100 Greatest Driver, selected by F1Racing Reader Panel
100. Alexander Wurz: Wheel banging, odd-boot-wearing Austrian.
99. Roger Williamson: Janji yang tak terpenuhi. Ia meninggal di Zandvoort, Maret 1973. Sebelumnya, ia terperangkap dalam insiden pada balapan pertamanya di Inggris tahun 1973.
98. David Purley: Peraih medali George, karena menyelamatkan Roger Williamson sewaktu kecelakaan di Zandvoort tahun 1973.
97. Olivier Panis: Orang Perancis terakhir yang menjuarai F1.
96. Jacques Laffite: Pembalap yang jadi komentator TV.
95. Patrick Tambay: Pembalap super yang membimbing Ferrari.
94. Martin Brundle: Ditakuti Senna dan Michael Schumacher.
93. Stefan Johansson: Super Swede.
92. Lella Lombardi: Poin setengah bersejarah. Dia satu-satunya pembalap wanita dalam daftar 100 Pembalap Terbesar dan satu-satunya pembalap wanita yang meraih poin dalam ajang F1 (walau hanya setengah).
91. Giancarlo Fisichella: Pembalap Italia selembut sutra.
90. Mika Salo: Pengganti Mika dan Schumi.
89. Jos Verstappen: Pembalap kawakan Belanda.
88. Gunnar Nilson: Menjanjikan tapi singkat. Meninggal karena kanker bulan Oktober tahun 1978.
87. Michele Alboreto: Pembalap Italia terbaik setelah Ascari.
86. Patrick Depailer: Flying Frenchman yang rentan kecelakaan.
85. Jose Froilan Gonzalez: Banteng dari Argentina, karena ukuran tubuhnya yang lebih besar dari pembalap umumnya.
84. John Watson: Harapan Inggris (setelah tak ada James Hunt; sebelum ada Mansell, Warwick, dan Brundle).
83. Stefano Modena: Talenta yang tak pernah terkuak. Ia tak pernah mendapat paket kompetitif di F1, dan hanya bersinar dengan Tyrell bermesin Honda tahun 1991.
82. Jean-Pierre Jarier: Pakar ekonomi jadi bintang film, via F1.
81. Mike Hailwood: Legenda di roda dua, hebat di roda empat.
80. Sebastian Vettel: Pembalap muda berbakat. Termuda pada grand prix meeting (sesi Jumat Turki 2006), termuda peraih poin (AS 2007), dan termuda yang memimpin balapan (Jepang 2007). Oh, satu lagi. Pembalap termuda yang menangis di depan kamera TV setelah menabrak Mark di Fuji 2007.
79. Pedro de la Rosa: Pemeran pengganti. Mengisi jok cadangan McLaren sejak akhir 2002.
78. Takuma Sato: Pahlawan nasional Jepang.
77. Heikki Kovalainen: The Finn penuh energi.
76. Frank Gardner: Lama di sportcar.
75. Thierry Boutsen: Si pendiam dari Belgia.
74. Stuart Lewis-Evans: Anak asuh Bernie.
73. Jo Bonnier: Cuma menang sekali dalam 15 tahun.
72. Peter Revson: Anak orang kaya maniak balap.
71. Luigi Fagioli: 'Perampok' asal Italia. Disebut demikian karena temperamennya yang sangat dingin.
70. Jochen Mass: Nomor dua setelah Hunt. Hunt menjulukinya 'Herman the German'.
69. Eddie Irvine: Doyan pesta dan selalu brilian di Suzuka.
68. Ralf Schumacher: Tak secemerlang kakaknya.
67. Peter Collins: Pria sejati. Sahabat Mike Hawthorn dan pertemanan mereka dikenal dengan sebutan 'Mon Ami Mate'.
66. Didier Pironi: Pembalap ambisius berkarier pendek.
65. Wolfgang von Trips: Aristokrat di atas Ferrari.
64. Lorenzo Bandini: Iconic Italian who raced for the Scuderia. Namanya sekarang (sejak 1992) diabadikan dalam trofi, sebagai penghargaan bagi pembalap muda (umumnya rookie) yang paling menjanjikan tahun itu.
63. Jo Siffert: Tak pernah dapat mobil bagus.
62. Clay Regazzoni: 'Perfect number two'.
61. Denny Hulme: Juara dunia berjuluk 'Beruang'. Well, badannya besar dan dulu ia bekas mekanik.
60. Rene Arnoux: Pembalap kharismatik yang tak suka lihat spion.
59. Heinz-Harald Frentzen: Mestinya jadi 'Schumi' yang pertama. Sayang, ia selalu kalah berkompetisi dengan Schumi, termasuk dalam urusan wanita (mereka pernah memperebutkan Corinna Betsch, red.).
58. Johnny Herbert: Pembalap Inggris disegani.
57. Alessandro Nannini: Kencang tapi prematur.
56. Jarno Trulli: Kencang di kualifikasi.
55. Mark Webber: Selalu sial. Yah, ia nyaris selalu dihadang bad luck atau isu reliabilitas ketika balapan. Poor guy.
54. Nico Rosberg: Multi talenta.
53. Mike Hawthorn: Naik daun tapi singkat.
52. Riccardo Patrese: Pembalap disegani. Pemegang rekor GP F1 terbanyak (256 GP) sebelum Rubens Barrichello mematahkan rekor itu tahun ini.
51. Elio de Angelis: Pembalap super kencang.
50. Robert Kubica: Menabrak pagar beton pada kecepatan 228 km/j. Suprisingly, satu-satunya pembalap Polandia ini selamat--dan hanya terkilir.
49. Nick Heidfeld: Bjorn Borg impersonator; handy driver too.
48. Tom Pryce: Orang Wales terkencang. Satu-satunya orang Wales yang pernah mencatat fastest lap di F1.
47. Dan Gurney: Pembalap paling ditakuti Jim Clark.
46. Chris Amon: Petani dan bintang Ferrari.
45. Jody Scheckter: Racer temperamental yang jadi pengusaha makanan organik.
44. Juan Pablo Montoya: Pernah 'mengganyang' Schumacher.
43. Felipe Massa: Berambisi mengikuti jejak Senna.
42. Jenson Button: Pernah jadi tumpuan harapan Inggris.
41. Jacques Villeneuve: Menyelesaikan misi sang ayah.
40. David Coulthard: Rahangnya yang tak aerodinamis tak membuatnya pelan.
39. Tony Brooks: Pembalap Inggris sekaligus dokter gigi terbaik.
38. Pedro Rodriguez: Jagoan sportscar dan peniru Sherlock Holmes. Well, dia suka topi a la Sherlock Holmes.
37. Alan Jones: Jagoan Aussie yang galak dengan celana keberuntungan. Warnanya merah, kalau-kalau Anda mau tahu.
36. Phil Hill: Juara 1961--tak ada hubungan darah dengan Graham.
35. Stefan Bellof: Nyali besar membunuhnya. Manuvernya yang terlalu berani di balapan sportscar Spa 1000km ketika menyalip Jacky Ickx dari jalur luar merenggut nyawanya.
34. Carlos Reutemann: Pembalap Argentina misterius yang jadi politikus.
33. Jacky Ickx: Driver berbakat yang terlahir untuk balapan.
32. Giuseppe Farina: Juara dunia F1 pertama. Rekornya: menjadi juara dunia hanya dalam grand prix keenamnya. Fantastis.
31. Francois Cevert: Anak asuh Jackie Stewart.
30. Gerhard Berger: Pembalap temperamental yang suka mencela.
29. Rubens Barrichello: Si nomor dua Schumi.
28. Bruce McLaren: Lebih jago dengan perkakas. Ya, dulunya ia seorang mekanik dan engineer yang berbakat.
27. Jean Alesi: Pembalap Prancis-Sisilia yang berpikir dengan hati.
26. John Surtees: Jagoan roda dua dan empat. Ia mengantungi beberapa gelar kejuaraan roda dua--plus menjadi juara dunia F1 bersama Ferrari di tahun 1964.
25. Jochen Rindt: Mendapat gelar F1 setelah meninggal. Mungkin, kisah pembalap yang satu ini adalah yang paling mengharukan sekaligus tragis dalam sejarah F1: Ia tewas karena kecelakaan di kualifikasi Monza 1970, dan poinnya saat itu tetap tak terkalahkan.
24. Mario Andretti: Penyelamat Ferrari dari Nazareth.
23. Ronnie Peterson: Hidup untuk balapan--kebanyakan di sisi yang salah.
22. Keke Rosberg: The First Flying Finn.
21. Emerson Fittipaldi: Pembalap Brasil legendaris. FYI, dia pemegang gelar juara dunia termuda sebelum gelar itu direbut Fernando Alonso pada tahun 2005.
20. James Hunt: Juara dunia yang bad boy.
19. Damon Hill: Mantan si nomor dua yang jadi andalan British Racing Divers' Club.
18. Graham Hill: Lakon berbagai kisah dan juara ganda. Satu-satunya orang yang menyandang tiga gelar dari Le Mans/Indy 500/Monaco.
17. Jack Brabham: Ksatria pertama dari F1.
16. Alberto Ascari: Jawara F1 pertama Ferrari.
15. Lewis Hamilton: Anak asuh McLaren dan bintang besar baru dunia.
14. Nelson Piquet: Master Psy-war. Ia pernah mengatai Nigel Mansell bodoh dan menyebut istrinya jelek hanya untuk membuat Mansell kesal. Jelas, ini bukan untuk ditiru, saudara sekalian.
13. Stirling Moss: Pembalap Inggris pecinta warna hijau. Ngomong-ngomong, namanya sangat terkenal sampai-sampai polisi yang mendapati Anda ngebut di jalanan Inggris akan bertanya seperti ini: 'Memangnya Anda siapa--Stirling Moss?'.
12. Fernando Alonso: Dua gelar, dua alis tebal.
11. Nigel Mansell: Anak bawang yang menaklukkan dunia.
10. Niki Lauda: Dingin, penuh perhitungan dan sangat kencang.
9. Gilles Villeneuve: Pejuang yang tak kenal kata menyerah.
8. Mika Hakkinen: Juara dunia ganda yang disegani Schumacher.
7. Kimi Raikkonen: Pembalap Ferrari super kencang. Tak banyak bicara saat konferensi pers--dan sampai sekarang tak banyak yang mengerti siapa dan bagaimana Kimi sebenarnya (kecuali orang-orang terdekatnya, tentu saja).
6. Jackie Stewart: Kstaria tak kenal lelah dan jawara cerdas.
5. Jim Clark: Petani sederhana dengan potensi besar.
4. Alain Prost: Empat gelar dengan kemenangan terbanyak setelah Schumi.
3. Juan Manuel Fangio: Pembalap legendaris yang membuat Senna menangis. Juara dunia lima kali, namun rendah hati.
2. Michael Schumacher: Pemecah rekor gelar F1--dan membuat Ferrari kembali bangkit. Tak banyak orang yang menyukainya, memang. Namun komitmen dan kerja kerasnya mampu membuatnya meraih gelar F1 sebanyak 7 kali. Saat ini, dia masih menjadi konsultan di Ferrari untuk membantu kedua 'penerus'nya.
1. Ayrton Senna: Pembalap Brasil menggemparkan F1. Ia meninggal dunia di Imola, San Marino 1994 akibat kecelakaan, namun prestasi dan segala hal tentangnya tak membuat Senna terlupakan. Justru sebaliknya, ia menjadi salah satu pembalap legendaris--dan tetap disegani sampai sekarang oleh seluruh pecinta F1, termasuk mereka yang bukan fansnya.
Oke, Myu ikutan voting juga waktu itu. Dan memutuskan siapa yang terbaik itu susah, saudara-saudara! Antara Abang Fernando dan Kimi (well, ujung-ujungnya Kimi juga, sih, yang menang. XP *disambit pake helm, setir, dan segala komponen mobil F1*), juga antara Daddy Schumi dan... Aryton Senna! Ergh. Yang terakhir itu yang paling susah, soalnya Myu ga pernah lihat Senna secara langsung ataupun lewat TV. Oh, plus Juan Manuel Fangio. Tapi lihat kan? Mereka bertiga berada di 3 besar. Membuktikan bahwa mereka memang yang terbaik di zamannya. Lalu, di era berikut ini, siapa yang akan jadi yang terbaik? We'll see.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bakat terpendam para pembalap:
Kimi Raikkonen: Pembalap snowmobile.
Fernando Alonso: Pesulap.
Nico Rosberg: Pemain sepeda roda satu.
Jarno Trulli: Petani anggur.
Timo Glock: Pembuat rangka bangunan (sementara).
Adrian Sutil: Pianis klasik.
Lewis Hamilton: Gitaris.
Heikki Kovalainen: Pilot helikopter.
*rolls eyes*
Oke, jadi begini. Heikki dan Kimster sama-sama punya bakat yang tak kalah menantang dari F1. Tipikal orang Finlandia, eh? *digeplaks*
Then. Trulli jadi penjual anggur. Yeah, alright. Glock bisa disewa untuk membuat rangka bangunan rumah Anda. Kalau dia mau. Akang Lewis dan Adrian bisa berkolaborasi untuk konser musik di penghujung musim balapan. Err.. Menghibur sesama pembalap, begitu... *ditakol*
Last but not least! Nico beratraksi dengan sepeda roda satunya, sementara Abang Fernando menghibur penonton dengan atraksi sulap! *digiles rame-rame*
Atau mau gini: mereka semua bersatu di pesta penghujung musim balap? Akang Lewis dan Adrian berkolaborasi untuk konser musik, Abang Fernando mengadakan pertunjukan sulap, Nico beratraksi dengan sepeda roda satu, Glock yang menyusun tenda (paling ga, rangkanya. XP), Trulli jadi supplier wine.. Dan Heikki jadi bagian transportasi. Kimi? Terserah deh, tapi mungkin dia bisa jadi seksi transportasi juga... *kabur sebelum beneran dipecat*
23 May 2008
BBM resmi naik mulai 24 Mei 2008. Pengumumannya malam ini, dan..
Well, perlukah saya menolak kenaikan BBM? Nope. Yeah, saya tahu, segalanya bakal jadi lebih mahal. Tapi please, deh. Harga BBM dunia udah 135 dolar/barel. Dan itu masih mentah. P-L-E-A-S-E.
Satu lagi, masih banyak negara yang lebih susah daripada kita, dan masih banyak juga yang harga BBM-nya lebih tinggi.
8 June 2008
Barrack Obama terpilih jadi capres dari Demokrat. Dan Hillary Clinton menyatakan bahwa beliau mendukung. Wooohooo~!
9 June 2008
Mau nonton siaran tunda balapan malah ketiduran sewaktu baru lima lap pertama. Ampun dah. Untung udah lihat hasilnya di F1.com, dan.. Robert Kubica menang! *peluk-peluk Robert*
Oh yeah. Myu pundung ama Akang dan Kimi. Retirement balapannya ga elit bener. Ada ya, ceritanya, orang nabrak mobil lain sewaktu di pit? *cetuk-cetuk lemari helm* --;;
19 June 2008
Harga superlicence F1 naik 400%!
Yeah, para pembalap kecewa dengan kenaikan harga superlicence yang jauh lebih tinggi daripada kenaikan harga BBM..
Tapi~ Pedro de la Rosa bilang, ga akan ada demo, walau ada isu soal itu. Er, Kimi bilang gitu juga sih, di press conference hari ini..
*cium-cium semua pembalap*
21 June 2008
Pole position! Front row! Yay!
Anyway, Akang Lewis turun 10 posisi dari P3 karena nabrak Kimi dua minggu kemarin. Dan Heikki, juga turun 5 posisi dari P5 karena menghalangi Mark. *jewer Akang sama Heikki*
22 June 2008
Buku catatan Miyu soal balapan ilang atau keselip entah di mana. Nice. *pundung pangkat tak hingga*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
1-2! Yay! *peluk-peluk Felipe, Kimi, dan Trulli*
Heikki no 4, Akang no 10. Abang? 8. Hohoho~
Eh, iya. Kubica no 5.
Yeah! Meskipun harus mengorbankan pipa exhaust... *pats Kimi*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anyway~ Ngecek DHL Fastest Laps dan menemukan sesuatu yang keren: Kimi 5 kali berturut-turut fastest lap. Bahkan di saat dia ga finis. Ckckck. How--Nice!
5 September 2008
Baca press conference F1 hari Kamis, dan menemukan satu pembicaraan lucu:
Q: To all of you: what is on your i-Pod?
KN: Any kind of music but most of it is Japanese pop. Since I came to Europe, I especially tend to listen more to Japanese songs, maybe to remind me of home.
SV: Any kind really, German folk songs are my favourite. Anything really, a bit of everything.
KR: Mostly Finnish music, all sorts. You wouldn't know, so it doesn't matter what I say.
NH: Yeah, similar to the others, a lot of different stuff, not a lot of classic stuff. No German folk music, more in the direction of R&B, hip-hop, not so much techno, more chill-out but various stuff.
SV: Why don't you like folk songs?
NH: Why do you like it, that's more difficult to answer, I think?
SV: I like the lyrics.
NH: I like the smile on the singers' faces, just like yours.
Pembicaraan antara Vettel dan Nick ga penting.. Eh, tapi Seb kalau lagi senyum cakep juga sih.. *lols*
Nyah. Miyu ga punya i-Pod, sih, jadi ga bisa iseng menjawab pertanyaan yang sama. *digeplak* Ah, apa pertanyaannya berlaku juga untuk mp3/multimedia player lainnya? *ditimpuks*
Aih, udahlah. Btw.. *timpuks Kimi pake high-heels sebanyak edan* Yang nanya mungkin kaga tau, tapi gara-gara Kimi dan Heikki, Miyu jadi demen berburu lagu-lagu Finnish.. ^^;;
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Beberapa hari yang lalu beli satu majalah anime merek A (You know what, really).. Pas buka bonus CD-nya, Ryorin bilang kayanya pernah denger musik latarnya... Dan pas nyampe 'bagian tengah', Miyu juga ngerasa pernah denger..
Dan usut-punya-usut, ternyata itu diambil dari salah satu doujin musik Touhou. Euh. Yah, emang sih, cuma doujin music. Nothing more. Tapi tetap aja, itu karya orang.. Diambil tanpa kredit, apa itu bener?
Kesimpulan: Miyu kecewa. Titik, ga pake koma.
6 September 2008
Akang pole, Felipe kedua, Heikki ketiga. Kimi? Di sebelah Heikki.
Benernya Miyu ga nonton kualifikasi lewat GlobalTV (yang sekarang siaran tunda mulu >.<), tapi lewat website F1.com. Yeah. Berhubung sekarang GlobalTV nyiarin kualifikasi F1 selalu secara siaran tunda, dan kebetulan pula, tiap hari Sabtu ada rapat staff IH.. Jadilah, Miyu nonton kualifikasi lewat Live Timing Formula1.com. Enak sih, bisa tahu kondisi cuaca dll di sana. Komentar? Lumayan lengkap. Masalahnya adalah...
Ga ada gambarnya, dan ga bisa denger komentator ngomong! ^^;;
7 September 2008
Akang, Felipe, Nick.
Kimi tikusruk hanya 2 lap sebelum finish. Padahal nyaris sepanjang balapan dia mempimpin dan bagus. Semangat pula. >.< Well, que sera sera. He's been good throughout the race, actually. Yeah. Ferrari mau gak mau memang harus lebih fokus pada Felipe sekarang.
Anyway, Kimi. Do your best for the remaining races. Don't lose your determination. Bless you, babe.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Kata Ambu, Kimi pundung gara-gara tikusruk dan Miyu ga bagi-bagi kolak. Euh. Kimi, lain kali kalo pengen kolak, bilang dong ke Miyu. Entar Miyu kirim lewat Jenni, oke? *digeplaks rame-rame: 'Ga ada hubungannya ama balapan, Miyu dear!'*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Hanya beberapa jam setelah balapan, Miyu dapat berita bahwa Akang dipenalti 25 detik, jadi juara GP Belgia bukan lagi dia. Alasannya? Silakan baca sendiri. No comment, dah.
Err.. Jadi, masihkah Kimi punya kesempatan untuk mengejar gelar? I dunno, really. But it will be better if he could..
10 September 2008
F1 Racing edisi September ini banyak Ferrarinya.. Huhuhu~ *lambai-lambaiin majalah ke depan Abah-bukan-Ambu-karena-Abah-yang-suka-Ferrari*
Mulai dari trek tes pribadi Ferrari di Fiorano yang ternyata juga berbentuk angka delapan, wawancara Kimi Raikkonen, kilas balik mobil-mobil Ferrari, sampai mengintip koki Ferrari memasak pasta... Semua ada.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Pengen Ferrari 430 Scuderia~~~ Katanya teknologinya diadopsi dari F2008.. >.<
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Tahu pembalap ngapain kalau lagi senggang? Percaya atau engga: mereka main poker. Katanya sih Robert Kubica yang paling jago. Iseng, pula. Pernah Vijay Mallya ikutan main, dan dilarang buka kacamata hitam ama Robert--biar yang lain bisa ngintip kartunya Mallya apaan.. *ngakak kejer* Dan Bernie Ecclestone bukannya marah pas tahu banyak pembalap yang doyan main poker. Orangnya malah ikutan main--meski sering kalah.. Buset dah. *guling-guling* *ditakol Eyang Bernie* Aih. Jadi inget waktu SMA dulu.. Kerjaan Miyu dan teman-teman kalau lagi istirahat: main poker--di kelas Miyu. Meski sering ketahuan guru dan barang-barang disita, kita tetep aja main, tiap hari pada jam istirahat.. ;)) *contoh murid ga baik, red.*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Wawancara dengan Kimi Raikkonen oleh Heikki Kulta (wartawan ekslusif F1 untuk Turun Sanomat, kalau ada yang belum tahu)... Pertama-tama.. Apartemennya bikin mupeng! *kitten eyes* Beneran. Mewah, iya. Mengherankan kalau orang setenar dia ga punya apartemen semewah itu. Masalahnya, apartemen yang letaknya di luar Helsinki itu khas Finlandia. Lantainya dari kayu meski banyak panel kaca dan fasilitas mewah. Bersih, rapi. Dan--pemandangan di luarnya indah! Keren! Banyak pohonnya.. Beneran pengen.. T_____T Paling enggak, rumah berlantai kayu yang bagus dan terletak di pinggiran kota, terus di sekitar ada banyak pohon yang bagus buat dipandang dan menyegarkan.. Tapi di Indonesia sekarang, di mana ya, nyari rumah seperti itu? :| Kembali ke topik. Wawancaranya ternyata menyenangkan. Kimi tetap ga banyak bicara seperti biasa, selalu to the point, tapi kadang, dia mengeluarkan sedikit lelucon--humor hanya dalam beberapa kata. Mengalir dan tajam, khas Finlandia. Seperti contoh berikut:
Menurut Anda, apakah Anda tetangga yang baik?
Tentu--Saya tetangga yang sangat baik. Dengan jadwal yang ekstra padat, saya tak pernah di sini.
Tentu saja, Kimster dear. *ngikik*
Pendapat Anda tentang adanya 'Lewis mania' yang mengelilingi diri Lewis Hamilton?
Saya tak terlalu tahu. Kalau pun ada, tanyakan saja pada dia bagaimana rasanya?
Bagaimana rasanya lap yang sempurna?
Wah, rasanya hebat. Lebih enak daripada bercinta.
Ehm. Semoga besok Myu ga menulis seperti ini di deskripsinya Aurora seandainya Ravenclaw menang piala asrama di IndoHogwarts: 'Bagaimana rasanya memenangkan piala asrama setelah tiga tahun berturut-turut berada di tempat terbawah? Wah, rasanya hebat. Lebih enak daripada ciuman.'
*disambit berkarung-karung kacang, terutama kacang hazel, dari berbagai arah*
*nyumput di belakang Kimi* *dijitak*
Well, wawancara sisanya menarik juga kok. Ryorin sempat bingung pas baca pertanyaan soal Vodka versus Chianti. Dikiranya Chianti itu bukan wine, tapi ternyata itu salah satu jenis red wine yang diproduksi di daerah Chianti, sekitar Tuscany. Jadi--ternyata Kimi mau bilang dia lebih suka Vodka, dengan cara mengatakan bahwa dia tidak pernah suka wine... ^^;;
Terus, ternyata kita berdua sama-sama punya kebiasaan yang sama kalau masak pasta. Selalu menyukai apa yang dibuat sendiri, tidak tahu hasilnya sudah sempurna atau tidak, tapi kita suka menambahkan bermacam-macam bumbu (dan bahan pendamping)--dan kita merasa hasilnya enak.
Setidaknya, dalam kasus Myu, Ryorin selalu bilang enak--dan seingat Myu, kalau Myu masak pasta (spageti, dll), Ryorin habisnya banyak deh.. ^^;;
Back to topic. Last but not least... Ada beberapa kutipan wawancara yang menarik. Kata Kimi, di Ferrari mereka semua berteman baik. Sahabat karibnya, menurut pengakuan Kimi, adalah Gino Rosato yang tahu soal hoki es (salah satu olahraga favorit Kimi). Bagian 'keren' menurut Miyu dari pertanyaan soal sahabat karib di F1 ini adalah... Bahwa menurut pria 28 tahun ini, di F1 kita bisa punya teman dekat. Semua orang profesional. Yah, yang ini tidak dikatakan memang: bersaing di atas trek, tapi di luar trek, ngobrol yang ngobrol biasa. Berteman ya berteman, bahkan bisa saja jadi teman dekat. Kalau baca F1Racing beberapa edisi yang lalu, ada artikel soal Driver's Parade, di mana sebelum parade mulai, para pembalap ngobrol satu sama lain. Bahkan Jenson dan Nick ngobrol soal anak... *lols*
Last but not least... Ketika ditanya apa kepribadiannya yang pendiam adalah taktik yang disengaja untuk melindungi diri, Kimi bilang kalau dia tidak berpikir sampai ke situ. 'Saya adalah saya', katanya.
Indeed.. Kimi is Kimi, and--
I am what I am.
I am... Me.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Tips memasak pasta dari Vincenzo Santangelo (kepala koki Ferrari):
1. Untuk setiap 100g pasta, tambahkan 30g tomat, 20g krim dan satu sendok makan saus pesto.
2. Pasta yang sempurna teksturnya pas: Agak keras saat digigit tapi matang sampai ke dalam.
3. Pasta dengan kandungan gluten tinggi tahan lebih lama setelah dimasak. Direkomendasikan jika Anda memasak untuk banyak orang.
Grazie, Vincenzo!
Ah, ya, kata Vincenzo, pasta dengan merek sama bisa saja berbeda di setiap negara...
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Mclaren mengajukan banding atas penalti yang diberikan stewards pada Lewis Hamilton hari Minggu kemarin. Again, no comment.
12 September 2008
Pernah merasa sendiri setiap saat? Kalau iya, berarti kalian tahu apa yang Miyu rasakan akhir-akhir ini.
Sendiri--meski banyak yang OL di Y!M, banyak orang di sekitar... Miyu tetap aja merasa sendirian. Tahu kenapa? Kalau ada yang tahu, bagus lah. Karena Miyu sendiri enggak tahu. Sama sekali.
Bahkan meski baru satu-dua menit yang lalu ada yang ngajakin ngobrol, Miyu tetap aja merasa sendiri. Dunno why.
Bahkan setumpuk puisi di The Heart-nya TPS ga bisa memperbaiki perasaan... *padahal biasanya bisa*
When you feel alone at all times, and wonders whether if you are worthy to have 'friends'...
13 September 2008
Hasil kualifikasi hari ini: Sebastian Vettel meraih pole position pertama untuk Toro Rosso. Heikki kedua, Mark ketiga.
Felipe keenam, Kimi-Akang Lewis start dari P14 dan P15 karena sedikit 'masalah'.
Dan.. Vettel memecahkan rekor sebagai pole sitter termuda! Awesome, mate! *peluk-peluk Seb*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Ngomongin pemulung sama Ryorin gara-gara ada berita daging bekas yang diolah kembali terus dijual di Jakarta. Daging sampah, sih, sebenarnya. Sampah buangan hotel.
Iya, tahu. Kedengarannya berkelas, kan? Masalahnya ini benar-benar sudah menyentuh sampah--benar-benar SAMPAH. Iya kalau itu daging sisa yang tidak diinginkan, lalu diberikan, masih bersih, terus diolah. Myu ama Ryorin sih mikirnya gak apa-apa kalau gitu. Tapi ini?
Ngeliat beritanya aja udah miris. Akhirnya, Myu dan Ryorin ngomongin soal 'pemulung' di Amerika dan membandingkan dengan yang di Indonesia. Di sana, orang bisa datang ke supermarket/hotel/restoran/apapun itu untuk minta daging. Biasanya daging 'sisa' yang sudah mendekati kadaluarsa, tapi masih bagus--untuk diolah/dijual lagi dengan harga super murah. Kalau di tempat penjualan ikan, biasanya yang diminta ikan-ikan kecil yang harganya murah (lupa namanya apa), untuk tepung roti.
Well, memang dagingnya mendekati kadaluarsa, tapi sekali lagi, itu masih bagus, bisa dipakai, dan belum menyentuh sampah. Dan 'memulung'-nya juga elit: Minta. Kedengarannya memalukan, memang, tapi lebih terhormat mana: meminta ke supermarket/hotel/restoran/apapun itu untuk daging yang nyaris kadaluarsa (tapi masih bisa dipakai dan bersih) secara baik-baik, atau, memungut daging sisa dari tempat sampah terus diolah begitu saja?
Lebih baik yang pertama, menurut Myu dan Ryorin. Sayang, orang Indonesia tidak mau merendahkan diri sedikit di depan orang lain.. Bukan orang kaya juga berlagak seperti orang kaya--dan terhormat. *sighs*
14 September 2008
Banyak yang menduga sanksi dari steward kepada Lewis Hamilton minggu lalu berbau konspirasi. Yah, katanya sih, ada teori konspirasi. Entah benar atau tidak.
Kata steward, mereka sudah melakukan sesuai prosedur dan kesepakatan dengan pembalap, di mana kalau ada yang memotong chicane dan 'mengambil keuntungan', ia harus mengembalikan 'keuntungan' itu pada 'pembalap yang merasa dirugikan'. Menurut juru bicara McLaren, Akang Lewis sudah melakukan itu, tapi steward menganggap dia kurang sabar, sebab begitu selesai memberi jalan pada Kimi, Akang sudah mau nyalip. Mana yang benar? Entahlah. Myu ga peduli. Apapun itu, ga akan mengubah hasil yang satu ini: Kimi DNF di Belgia gara-gara menabrak tembok.
McLaren sendiri sudah mengajukan banding dan kelanjutannya akan kita ketahui tanggal 22 September.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Katanya, helm balap lebih ringan daripada helm biasa. Kenapa? Karena kinerja leher pembalap lumayan berat, apalagi dengan G-force yang ga kecil...
Berarti jadi pembalap harus punya leher yang kuat... *lah?*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Rekor pemenang Grand Prix F1 akhirnya pecah di tangan seorang Sebastian Vettel. Yeay~! Congrats, mate! Perfect race, indeed.
Aih, iya. Hasil balapan: Sebastian Vettel, Heikki, Robert, Abang Fernando, Nick, Felipe, Akang Lewis, Mark Webber--dan Kimi.
Iya. Kimi nomor 9...
Que sera sera. Yang penting rekor juara balapan pecah, juaranya pake mesin Ferrari (setidaknya ada bau Ferrarinya), ada pembalap Finlandia di atas podium, dan--ada yang cakep!
*cium-cium Seb, Heikki dan Robert*
*kabur dari jitakan Ambu dan Ryorin yang pundung*
Hihi. Satu lagi: Bisa dengerin lagu kebangsaan Jerman-Italia di podium F1 setelah sekian lama...
*squishes Seb*
ALL HAIL SEBASTIAN VETTEL!
15 September 2008
Seb dan Toro Rosso kebanjiran ucapan selamat atas prestasi mereka kemarin... Dari berbagai orang di paddock F1. Termasuk oleh beberapa pembalap di sini
Well, mate... You and your team really deserved the victory, the joy, and the praises. Hope you'll stay as good as you are now--and even better.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Waktu Stefano Domenicali ditanya apa Ferrari akan menitikberatkan pada Felipe untuk berjuang meraih gelar, dia bilang bahwa fokus utama adalah tim. Katanya lagi, kalau memang memungkinkan, Kimi akan berusaha sebaik mungkin untuk agresif, tetapi juga mempertimbangkan fakta bahwa Felipe lebih dekat dalam perhitungan poin melawan Lewis Hamilton.
Jadi... Kita akan lihat sekitar dua minggu lagi, paling tidak. Lihat apakah Kimi sudah mulai 'membantu' Felipe, atau justru... Ia tetap berusaha memenangkan setiap balapan yang tersisa? We'll see. He'll give his best shot for himself and the team, I believe.
16 September 2008
Nyaris kelupaan soal ini kalau ga diingetin Ambu.
Ehm. Mohon pasang plang-plang berikut ketika Anda balapan di atas trek yang basah di bawah guyuran hujan yang sangat deras:
Kata Ryorin, Der Seb menang karena dia satu-satunya yang baca plang buatan saya itu.. Wekekek! Jadi, kalau mau menang balapan basah, tolong plang itu dipasang, terus diperhatikan... *ngeloyor santai*
*Indonesian mode OFF*
FORMULA 1 GRAND PRIX - SPA-FRANCORCHAMPS, BELGIUM 2008 - RACE REPORT
Greetings, and welcome back to Spa-Francorchamps, the most beautiful F1 circuit--ever. It is located in the middle of the beautiful nature of Belgium, is a fast circuit, and has Eau Rouge, one of the most challenging turn--making Spa loved by almost every F1 driver. It's also my favorite, of course.
Lewis Hamilton secured the pole position on Saturday, followed by Felipe Massa and Heikki Kovalainen. The reigning world champion, Kimi Raikkonen, will start from P4 after making a mistake on one of his qualifying lap. Well, will Kimi win the race, make it four in a row, and prove that he is still worthy to be a title contender for this year--or he will fail to be better than his team mate this Sunday, and he'll helping Felipe fight for the driver's title against Lewis Hamilton? Let's see during the race.
No rain expected during 30 minutes, that's what we got from the weather prediction, only 5 minutes before the race. But no one knows what will really happen with the weather, of course.
Oh, anyway, before the race started, i would like to remind all of you about--well. If Kimi Raikkonen failed to prove that he is still worthy for this year title, then we'll see a new champion in the end of this season, and it will be his first title. Either Lewis Hamilton or Felipe Massa. We'll see. Yes, we'll see.
The weather is really cloudy at the start of the race--even before. Lewis Hamilton led the race when the light went off, followed by Felipe Massa and Kimi Raikkonen behind. The two Ferraris were engaged in a side-by-side battle just a few seconds after the start, the Ferrari of Kimi was the one managed to be in second place. Poor start for Heikki Kovalainen, anyway, as he was overtaken by many drivers and dropped down to 11th. Fernando Alonso fourth, Sebastien Bourdais fifth. Jarno Trulli had a spin in the near end of the lap.
Lap 2, Kimi took the lead as he passed Lewis. Lewis himself seemed to have some problem with the car. Apparently, on the replay video, Hamilton had a spin at La Source hairpin in the end of Lap 1, allowing Kimi to get closer to him and finally took the lead.
Lap 3, Heikki started 'moving'. He was tenth at the time.
Lap 6, Lewis set a fastest lap, while in the middle of the pack, Nick Heidfeld was overtaking Nelson Piquet Jr.
Lap 8, Heikki became 8th. Kimi set a new fastest lap.
Lap 10, Lewis set another new fastest lap.
Lap 11, Kimi set -just another- fastest lap. Meanwhile, Mark Webber spun as Heikki trying to get past him.
Lap 12, first pit-stop for Lewis Hamilton. Drive-through penalty for Heikki Kovalainen was announced. He was accused causing a collision in the previous lap (the 'accident' with Webber). Lewis came out from the pit lane after 6,8 s spending his time refuelling, and joined back just behind his teammate.
Lap 13, the race leader pitted. 7,1 s and he rejoined third.
Lap 14, Heikki did his drive-through penalty. Lewis fourth, about 4 s behind Kimi, who was still in third place. Piquet spun and hit the wall, causing a yellow flag and a first retirement for the day.
Lap 16, Bourdais and Robert Kubica pitted at the same time. Bourdais spent his time longer in the white box, but both of them rejoined the race at the very same time and just in the order they entered the pit lane.
Lap 21, Rubens Barrichello reitired due to six gear loss.
Lap 25, new fastest lap for Kimi. Lewis getting closer to him, though.
Lap 26, both Kimi and Lewis had a pit-stop together. They rejoined -also- exactly in the order they came in. Second for Kimi, third for Lewis--and Felipe Massa led the race. Rain was expected in 20 minutes.
Lap 28, Fernando and Felipe both had a pit stop. Massa rejoined in third place, giving the lead of the race back to the reigning world champion.
Lap 32, Nick Heidfeld pitted from eighth place. Bourdais had his second 'stop' just one lap after that, followed by Robert in the 34th lap.
7 laps before the end of the race, some drops of rain seemed to be falling, but presumably, it's just sprinkles.
6 laps remaning, and indeed, it is raining. Kimi getting slower and now he is only 1,9s ahead of the drivers' championship leader.
Is was just two laps more towards the end of the race. Kimi and Lewis engaged in a hard battle, and finally, Lewis took the lead as the rain falling down to earth so hard. Some cars seemed to be struggling at the time, including Kimi who ran wide and Lewis who went off the track for a while. Kimi spun at the middle of the lap and spun again in a moment after it, after retaking the lead from Lewis Hamilton. Eventually, he crashed into the wall, causing damage to the car and his retirement: He really went all-for-nothing. Another retirement was his fellow Finn (who eventually finished tenth), due to gearbox transmission problem in the last lap.
In the end, Lewis Hamilton won the Belgian Grand Prix, with Felipe Massa and Nick Heidfeld in the second--and third place, respectively. Fernando Alonso fourth, Sebastian Vettel fifth, Robert Kubica sixth, Sebastien Bourdais seventh, and Timo Glock finished in eighth place.
Just a few hours after the race, I read a news that Felipe Massa was announced as the race winner after a 25s penalty was given to Lewis Hamilton. The steward decided he had gained an advantage by cutting the final chicane during his late-race battle with Ferrari�fs Kimi Raikkonen, but McLaren insist Hamilton was not at fault as he immediately relinquished the lead to Raikkonen following the incident. The team also claim that they were twice told by race control that their driver�fs conduct appeared to be within the rules. McLaren theirselves planned to appeal the decision. The penalty, which was a substitute for a drive-through penalty are not normally open to appeal, but finally, the Court set a date: They will meet in Paris on Monday, September 22 to consider the appeal. They will decide whether McLaren's appeal is admissible first, and the decision is expected the following day. However, the Lewis Hamilton's penalty, Felipe Massa inherited win, and McLaren appeal would not change one thing: Kimi Raikkonen failed to even finish the race in Spa. With this result, he dropped down to fourth in the driver's championship, only 1 point behind Robert Kubica, and his chance to fight for the title and defend his title become smaller. Some people, including me, had thought that he should be starting to support Felipe for catching the title, but it seems that we have to wait for the next race in Italy as Kimi said that he will give his best shot for himself and the team.
Race Report
Drivers' Quotes
FIA Press Conference
Hamilton's Penalty
Race Analysis
(Credits to Formula1.com)
FORMULA 1 GRAND PRIX - MONZA, ITALY 2008 - RACE REPORT
From Belgium, now we are in Monza, Italy. A circuit which is often told as 'Ferrari's backyard', which is going to be a place which a history written as Sebastian Vettel from Scuderia Toro Rosso secured the pole position on Saturday. He was 21 year and 73 days old at the time, making him the youngest driver to reach pole position--ever. The second place in the front row was Heikki Kovalainen. Third and fourth were Mark Webber and Sebastien Bourdais, respectively. Felipe Massa would start the race from sixth place, while his team mate, the reigning world champion Kimi Raikkonen, would start from 14th, and their main rival, Lewis Hamilton would start from 15th after both title contenders failed to reach even Q3.
The race eventually became a really historical race--unbeknownst to everyone. It was really unpredictable. We'll see how the historical Italian grand prix race was going at that time, lap by lap.
The rain was pouring down heavily, even before the start of the race, and everyone must start the race under Safety Car's control. Since there was Safety Car, no one was allowed to overtake others, but Sebastien Bourdais' car was stalled. I heard it was hydarulic pressure of something, but I'm not really sure. Bourdais rejoined the race with a restart from the pit lane after Toro Rosso gave all their strength to bring the car back alive.
Lap 3, Sebastian Vettel was still leading, even after the Safety Car was not on the track. Second was Heikki Kovalainen, third Mark Webber. Kimi Raikkonen and Lewis Hamilton were thiteenth and fourteenth at the time, respectively.
Lap 4, Hamilton seemed to be struggling with the car. Timo Glock overtook Fernando Alonso. The rain still falling down, anyway.
Lap 5, and Der Seb still leading the race. Felipe Massa now fifth, while Fernando had a battle with Glock--and eventually get in front of the Toyota. Lewis himself was trying to get past Kimi but failed.
Lap 6, Vettel set a fastest lap. In the middle of the pack, Kimi was pressing hard against Giancarlo Fisichella.
Lap 7, Lewis was under David Coulthard's pressure. Glock spun, while Der Seb was leading by 5 s ahead of Heikki.
Lap 8, Fisichella, Kimi, and Lewis was engaged in a tough battle for.. I forgot. 9-11th place, maybe? Lewis trying to pass but failed as Kimi closed the way, maintaining his race line.
Lap 9, Kimi overtook Fisi at the straight line. New fastest lap for Sebastian Vettel.
Lap 10, Lewis was battling with Fisi. Eventually, he overtook the Force India driver at lap 11.
Lap 13, Lewis was 13th. Nico Rosberg was battling with Felipe. The Ferrari was in front for a while before Nico got the position back. Another battle and Massa won. Fisi had a problem with his car and crashed, causing a retirement--and a yellow flag.
Lap 14, Lewis overtook Nick Heidfeld while Nico Rosberg passing Felipe Massa (not sure about this, anyway..) The next lap, Massa retook the position from Nico.
Lap 17, fastest lap for Felipe. Hamilton get past Robert Kubica who was eighth. Kimi still in twelfth place.
Lap 18, Der Seb was 11s ahead of Heikki.
Lap 19, the race leader had a pitstop and rejoined behind Felipe after 8,4 s spending his time inside the box. Lewis overtook Fernando after a tough side-by-side battle.
Lap 21, Glock overtook Fernando.
Lap 22, Lewis get past Trulli, but he ran wide shortly after and eventually, Trulli get back in front of Lewis.
Lap 23, Heikki had a pit stop, and so did Felipe--and Mark Webber. Sebastian Vettel led the race again. Lewis passed Trulli, while Kimi failed to get past Nick.
It's still a long way to go. 29 laps more, and Lewis now in second place. Kimi tenth.
28 laps remaining. Glock pitted for around 9s. Felipe was putting a hard pressure against Nick.
27 laps to go, both Trulli and Kimi had a pit-stop. Trulli spent 9,4s, while Kimi did a shorter stop (5,4s).
26 laps remaining and Lewis did his pit-stop for 9,7 s.
It's now lap 30. Der Seb was 12s ahead of Heikki and 22s ahead of Felipe.
Lap 31, and Fernando entered his white box, spending 9,8s for refuelling. Kimi overtook Trulli.
20 laps to go. Felipe pitted for 6,2s. Glock and Nico also had a pit-stop a short moment after that.
19 laps remaining... Heikki and Robert entered their respective white-box for a pit-stop. Webber did, too. Massa getting a bit wild at Ascari, while Trulli engaged in a battle with Robert Kubica in the middle-to-near-end of the lap.
There is 18 laps more... Felipe passed Mark Webber, and the latter spun. Kimi had his second pit-stop. The next lap, the race leader Sebastian Vettel also had his second stop. So did Lewis Hamilton, who passed Mark shortly after. There was also a battle between Nelson Piquet Jr. and Jenson Button.
15 laps to go, and Lewis set a fastest lap. A tough battle was undergone by Fernando Alonso, Nick Heidfeld, and Felipe Massa. It became a battle between Felipe and Nick during the next lap.
11 laps remaining. Kimi passed Kazuki Nakajima, and followed by Glock.
10 laps towards the end of the Italian Grand Prix. DC gone wide, while the German youngster -Sebastian Vettel- was 10s ahead of Heikki.
8 laps to go. Kimi set a new fastest lap as Jenson pitted.
7 laps remaining, and the fastest lap was set again by Webber.
6 laps more. Kimi passed Piquet Jr. as the latter missed the chicane. The next lap, Webber was trying to get past Lewis but failed.
Now it's 3 laps more before the race officially ended, and Nakajima collided with DC. Meanwhile, Kimi set the fastest lap. Sebastian Vettel still led the race--
--Until the German youngster from the underdog Italian team won the historical Italian Grand Prix of Formula 1. Yes, indeed. Sebastian Vettel won the race, with Heikki Kovalainen and Robert Kubica in second and third place respectively. The rest of point earners are as follows: Fernando Alonso, Nick Heidfeld, Felipe Massa, Lewis Hamilton, and Mark Webber.
The reigning world champion, Kimi Raikkonen himself, only managed to finished ninth. Ironically, he set the fastest lap for the day during the final stint. With this result, he and Ferrari seems to have to consider Massa's title bid as he was going even further behind Lewis Hamilton, Felipe Massa, and Robert Kubica in the Drivers' Championship with only four races remaining.
Back to Sebastian Vettel. He and his team were doing a perfect job throughout the weekend, especially during the race. There is almost no mistake done, making the win a magnificent maiden win. They were starting as an underdog, even after Der Seb secured his maiden pole. No one ever expected the unpredictable result, but clearly, shortly after the German crossed the line, everyone was cheering for him and his team. Even the peers at the paddock offers praises for Der Seb and Toro Rosso. The youngster now is a holder of youngest grand prix winner, and moved up to ninth in the driver championship. He remained kind and down-to-earth at the press conference, though he clearly showed that he enjoyed his win so much at the podium--making me consider of him becoming the next star of Formula 1.
Well, indeed. He is a talented person. With a good car and environment around him, I'm sure that he will be a great driver, sooner or later.
Congratulation, Sebastian Vettel. Congratulation, Scuderia Toro Rosso. Perfect race, magnificent win. Encore!
This report ends the Chemistry in Life 56th Edition. Anyway, please check these headlines and feature provided by Formula1.com first...
Race Report
Drivers' Quotes
FIA Press Conference
Peers Praises for Vettel and Toro Rosso
Race Analysis
Arrivederci!
Oh, well. Let's forget about it all. *lols*
Anyway, I would like to congratulate Sebastian Vettel and Scuderia Toro Rosso for their magnificent victory, for a perfect race they had in Italy last Sunday. Of course, my biggest praise is for Der Seb, who now became the youngest driver who won a grand prix. I know how the kind-hearted, gentle, down-to-earth, and cute guy (really, he is :P) feels with the record.. Indeed, when you break a record, you'll be happy for a moment, but in the other side, you know that there will be another people who will break your record, sooner or later. But still, what Vettel gained yesterday is such a wonderful thing to remember. It was his maiden win of a historical race from a record-breaking pole position. And he was impressive, perfect throughout the race. The team also did an excellent work as they made almost no mistake, as far as I could remember, except a bit problem at the start with Sebastien Bourdais whose car stalled and had to restart from the pit lane.
So.. Der Seb, mate, and Toro Rosso... You really deserved the win and all the praises you've received until now. Perfect race, magnificent win, and.. Way to go, Seb! *waves Toro Rosso's and Ferrari's flag, the latter is for no~rea~son~*
ANOTHER VIEW OF MYU-CHAN
*Indonesian mode ON*
22 May 2008
100 Greatest Driver, selected by F1Racing Reader Panel
100. Alexander Wurz: Wheel banging, odd-boot-wearing Austrian.
99. Roger Williamson: Janji yang tak terpenuhi. Ia meninggal di Zandvoort, Maret 1973. Sebelumnya, ia terperangkap dalam insiden pada balapan pertamanya di Inggris tahun 1973.
98. David Purley: Peraih medali George, karena menyelamatkan Roger Williamson sewaktu kecelakaan di Zandvoort tahun 1973.
97. Olivier Panis: Orang Perancis terakhir yang menjuarai F1.
96. Jacques Laffite: Pembalap yang jadi komentator TV.
95. Patrick Tambay: Pembalap super yang membimbing Ferrari.
94. Martin Brundle: Ditakuti Senna dan Michael Schumacher.
93. Stefan Johansson: Super Swede.
92. Lella Lombardi: Poin setengah bersejarah. Dia satu-satunya pembalap wanita dalam daftar 100 Pembalap Terbesar dan satu-satunya pembalap wanita yang meraih poin dalam ajang F1 (walau hanya setengah).
91. Giancarlo Fisichella: Pembalap Italia selembut sutra.
90. Mika Salo: Pengganti Mika dan Schumi.
89. Jos Verstappen: Pembalap kawakan Belanda.
88. Gunnar Nilson: Menjanjikan tapi singkat. Meninggal karena kanker bulan Oktober tahun 1978.
87. Michele Alboreto: Pembalap Italia terbaik setelah Ascari.
86. Patrick Depailer: Flying Frenchman yang rentan kecelakaan.
85. Jose Froilan Gonzalez: Banteng dari Argentina, karena ukuran tubuhnya yang lebih besar dari pembalap umumnya.
84. John Watson: Harapan Inggris (setelah tak ada James Hunt; sebelum ada Mansell, Warwick, dan Brundle).
83. Stefano Modena: Talenta yang tak pernah terkuak. Ia tak pernah mendapat paket kompetitif di F1, dan hanya bersinar dengan Tyrell bermesin Honda tahun 1991.
82. Jean-Pierre Jarier: Pakar ekonomi jadi bintang film, via F1.
81. Mike Hailwood: Legenda di roda dua, hebat di roda empat.
80. Sebastian Vettel: Pembalap muda berbakat. Termuda pada grand prix meeting (sesi Jumat Turki 2006), termuda peraih poin (AS 2007), dan termuda yang memimpin balapan (Jepang 2007). Oh, satu lagi. Pembalap termuda yang menangis di depan kamera TV setelah menabrak Mark di Fuji 2007.
79. Pedro de la Rosa: Pemeran pengganti. Mengisi jok cadangan McLaren sejak akhir 2002.
78. Takuma Sato: Pahlawan nasional Jepang.
77. Heikki Kovalainen: The Finn penuh energi.
76. Frank Gardner: Lama di sportcar.
75. Thierry Boutsen: Si pendiam dari Belgia.
74. Stuart Lewis-Evans: Anak asuh Bernie.
73. Jo Bonnier: Cuma menang sekali dalam 15 tahun.
72. Peter Revson: Anak orang kaya maniak balap.
71. Luigi Fagioli: 'Perampok' asal Italia. Disebut demikian karena temperamennya yang sangat dingin.
70. Jochen Mass: Nomor dua setelah Hunt. Hunt menjulukinya 'Herman the German'.
69. Eddie Irvine: Doyan pesta dan selalu brilian di Suzuka.
68. Ralf Schumacher: Tak secemerlang kakaknya.
67. Peter Collins: Pria sejati. Sahabat Mike Hawthorn dan pertemanan mereka dikenal dengan sebutan 'Mon Ami Mate'.
66. Didier Pironi: Pembalap ambisius berkarier pendek.
65. Wolfgang von Trips: Aristokrat di atas Ferrari.
64. Lorenzo Bandini: Iconic Italian who raced for the Scuderia. Namanya sekarang (sejak 1992) diabadikan dalam trofi, sebagai penghargaan bagi pembalap muda (umumnya rookie) yang paling menjanjikan tahun itu.
63. Jo Siffert: Tak pernah dapat mobil bagus.
62. Clay Regazzoni: 'Perfect number two'.
61. Denny Hulme: Juara dunia berjuluk 'Beruang'. Well, badannya besar dan dulu ia bekas mekanik.
60. Rene Arnoux: Pembalap kharismatik yang tak suka lihat spion.
59. Heinz-Harald Frentzen: Mestinya jadi 'Schumi' yang pertama. Sayang, ia selalu kalah berkompetisi dengan Schumi, termasuk dalam urusan wanita (mereka pernah memperebutkan Corinna Betsch, red.).
58. Johnny Herbert: Pembalap Inggris disegani.
57. Alessandro Nannini: Kencang tapi prematur.
56. Jarno Trulli: Kencang di kualifikasi.
55. Mark Webber: Selalu sial. Yah, ia nyaris selalu dihadang bad luck atau isu reliabilitas ketika balapan. Poor guy.
54. Nico Rosberg: Multi talenta.
53. Mike Hawthorn: Naik daun tapi singkat.
52. Riccardo Patrese: Pembalap disegani. Pemegang rekor GP F1 terbanyak (256 GP) sebelum Rubens Barrichello mematahkan rekor itu tahun ini.
51. Elio de Angelis: Pembalap super kencang.
50. Robert Kubica: Menabrak pagar beton pada kecepatan 228 km/j. Suprisingly, satu-satunya pembalap Polandia ini selamat--dan hanya terkilir.
49. Nick Heidfeld: Bjorn Borg impersonator; handy driver too.
48. Tom Pryce: Orang Wales terkencang. Satu-satunya orang Wales yang pernah mencatat fastest lap di F1.
47. Dan Gurney: Pembalap paling ditakuti Jim Clark.
46. Chris Amon: Petani dan bintang Ferrari.
45. Jody Scheckter: Racer temperamental yang jadi pengusaha makanan organik.
44. Juan Pablo Montoya: Pernah 'mengganyang' Schumacher.
43. Felipe Massa: Berambisi mengikuti jejak Senna.
42. Jenson Button: Pernah jadi tumpuan harapan Inggris.
41. Jacques Villeneuve: Menyelesaikan misi sang ayah.
40. David Coulthard: Rahangnya yang tak aerodinamis tak membuatnya pelan.
39. Tony Brooks: Pembalap Inggris sekaligus dokter gigi terbaik.
38. Pedro Rodriguez: Jagoan sportscar dan peniru Sherlock Holmes. Well, dia suka topi a la Sherlock Holmes.
37. Alan Jones: Jagoan Aussie yang galak dengan celana keberuntungan. Warnanya merah, kalau-kalau Anda mau tahu.
36. Phil Hill: Juara 1961--tak ada hubungan darah dengan Graham.
35. Stefan Bellof: Nyali besar membunuhnya. Manuvernya yang terlalu berani di balapan sportscar Spa 1000km ketika menyalip Jacky Ickx dari jalur luar merenggut nyawanya.
34. Carlos Reutemann: Pembalap Argentina misterius yang jadi politikus.
33. Jacky Ickx: Driver berbakat yang terlahir untuk balapan.
32. Giuseppe Farina: Juara dunia F1 pertama. Rekornya: menjadi juara dunia hanya dalam grand prix keenamnya. Fantastis.
31. Francois Cevert: Anak asuh Jackie Stewart.
30. Gerhard Berger: Pembalap temperamental yang suka mencela.
29. Rubens Barrichello: Si nomor dua Schumi.
28. Bruce McLaren: Lebih jago dengan perkakas. Ya, dulunya ia seorang mekanik dan engineer yang berbakat.
27. Jean Alesi: Pembalap Prancis-Sisilia yang berpikir dengan hati.
26. John Surtees: Jagoan roda dua dan empat. Ia mengantungi beberapa gelar kejuaraan roda dua--plus menjadi juara dunia F1 bersama Ferrari di tahun 1964.
25. Jochen Rindt: Mendapat gelar F1 setelah meninggal. Mungkin, kisah pembalap yang satu ini adalah yang paling mengharukan sekaligus tragis dalam sejarah F1: Ia tewas karena kecelakaan di kualifikasi Monza 1970, dan poinnya saat itu tetap tak terkalahkan.
24. Mario Andretti: Penyelamat Ferrari dari Nazareth.
23. Ronnie Peterson: Hidup untuk balapan--kebanyakan di sisi yang salah.
22. Keke Rosberg: The First Flying Finn.
21. Emerson Fittipaldi: Pembalap Brasil legendaris. FYI, dia pemegang gelar juara dunia termuda sebelum gelar itu direbut Fernando Alonso pada tahun 2005.
20. James Hunt: Juara dunia yang bad boy.
19. Damon Hill: Mantan si nomor dua yang jadi andalan British Racing Divers' Club.
18. Graham Hill: Lakon berbagai kisah dan juara ganda. Satu-satunya orang yang menyandang tiga gelar dari Le Mans/Indy 500/Monaco.
17. Jack Brabham: Ksatria pertama dari F1.
16. Alberto Ascari: Jawara F1 pertama Ferrari.
15. Lewis Hamilton: Anak asuh McLaren dan bintang besar baru dunia.
14. Nelson Piquet: Master Psy-war. Ia pernah mengatai Nigel Mansell bodoh dan menyebut istrinya jelek hanya untuk membuat Mansell kesal. Jelas, ini bukan untuk ditiru, saudara sekalian.
13. Stirling Moss: Pembalap Inggris pecinta warna hijau. Ngomong-ngomong, namanya sangat terkenal sampai-sampai polisi yang mendapati Anda ngebut di jalanan Inggris akan bertanya seperti ini: 'Memangnya Anda siapa--Stirling Moss?'.
12. Fernando Alonso: Dua gelar, dua alis tebal.
11. Nigel Mansell: Anak bawang yang menaklukkan dunia.
10. Niki Lauda: Dingin, penuh perhitungan dan sangat kencang.
9. Gilles Villeneuve: Pejuang yang tak kenal kata menyerah.
8. Mika Hakkinen: Juara dunia ganda yang disegani Schumacher.
7. Kimi Raikkonen: Pembalap Ferrari super kencang. Tak banyak bicara saat konferensi pers--dan sampai sekarang tak banyak yang mengerti siapa dan bagaimana Kimi sebenarnya (kecuali orang-orang terdekatnya, tentu saja).
6. Jackie Stewart: Kstaria tak kenal lelah dan jawara cerdas.
5. Jim Clark: Petani sederhana dengan potensi besar.
4. Alain Prost: Empat gelar dengan kemenangan terbanyak setelah Schumi.
3. Juan Manuel Fangio: Pembalap legendaris yang membuat Senna menangis. Juara dunia lima kali, namun rendah hati.
2. Michael Schumacher: Pemecah rekor gelar F1--dan membuat Ferrari kembali bangkit. Tak banyak orang yang menyukainya, memang. Namun komitmen dan kerja kerasnya mampu membuatnya meraih gelar F1 sebanyak 7 kali. Saat ini, dia masih menjadi konsultan di Ferrari untuk membantu kedua 'penerus'nya.
1. Ayrton Senna: Pembalap Brasil menggemparkan F1. Ia meninggal dunia di Imola, San Marino 1994 akibat kecelakaan, namun prestasi dan segala hal tentangnya tak membuat Senna terlupakan. Justru sebaliknya, ia menjadi salah satu pembalap legendaris--dan tetap disegani sampai sekarang oleh seluruh pecinta F1, termasuk mereka yang bukan fansnya.
Oke, Myu ikutan voting juga waktu itu. Dan memutuskan siapa yang terbaik itu susah, saudara-saudara! Antara Abang Fernando dan Kimi (well, ujung-ujungnya Kimi juga, sih, yang menang. XP *disambit pake helm, setir, dan segala komponen mobil F1*), juga antara Daddy Schumi dan... Aryton Senna! Ergh. Yang terakhir itu yang paling susah, soalnya Myu ga pernah lihat Senna secara langsung ataupun lewat TV. Oh, plus Juan Manuel Fangio. Tapi lihat kan? Mereka bertiga berada di 3 besar. Membuktikan bahwa mereka memang yang terbaik di zamannya. Lalu, di era berikut ini, siapa yang akan jadi yang terbaik? We'll see.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Bakat terpendam para pembalap:
Kimi Raikkonen: Pembalap snowmobile.
Fernando Alonso: Pesulap.
Nico Rosberg: Pemain sepeda roda satu.
Jarno Trulli: Petani anggur.
Timo Glock: Pembuat rangka bangunan (sementara).
Adrian Sutil: Pianis klasik.
Lewis Hamilton: Gitaris.
Heikki Kovalainen: Pilot helikopter.
*rolls eyes*
Oke, jadi begini. Heikki dan Kimster sama-sama punya bakat yang tak kalah menantang dari F1. Tipikal orang Finlandia, eh? *digeplaks*
Then. Trulli jadi penjual anggur. Yeah, alright. Glock bisa disewa untuk membuat rangka bangunan rumah Anda. Kalau dia mau. Akang Lewis dan Adrian bisa berkolaborasi untuk konser musik di penghujung musim balapan. Err.. Menghibur sesama pembalap, begitu... *ditakol*
Last but not least! Nico beratraksi dengan sepeda roda satunya, sementara Abang Fernando menghibur penonton dengan atraksi sulap! *digiles rame-rame*
Atau mau gini: mereka semua bersatu di pesta penghujung musim balap? Akang Lewis dan Adrian berkolaborasi untuk konser musik, Abang Fernando mengadakan pertunjukan sulap, Nico beratraksi dengan sepeda roda satu, Glock yang menyusun tenda (paling ga, rangkanya. XP), Trulli jadi supplier wine.. Dan Heikki jadi bagian transportasi. Kimi? Terserah deh, tapi mungkin dia bisa jadi seksi transportasi juga... *kabur sebelum beneran dipecat*
23 May 2008
BBM resmi naik mulai 24 Mei 2008. Pengumumannya malam ini, dan..
Well, perlukah saya menolak kenaikan BBM? Nope. Yeah, saya tahu, segalanya bakal jadi lebih mahal. Tapi please, deh. Harga BBM dunia udah 135 dolar/barel. Dan itu masih mentah. P-L-E-A-S-E.
Satu lagi, masih banyak negara yang lebih susah daripada kita, dan masih banyak juga yang harga BBM-nya lebih tinggi.
8 June 2008
Barrack Obama terpilih jadi capres dari Demokrat. Dan Hillary Clinton menyatakan bahwa beliau mendukung. Wooohooo~!
9 June 2008
Mau nonton siaran tunda balapan malah ketiduran sewaktu baru lima lap pertama. Ampun dah. Untung udah lihat hasilnya di F1.com, dan.. Robert Kubica menang! *peluk-peluk Robert*
Oh yeah. Myu pundung ama Akang dan Kimi. Retirement balapannya ga elit bener. Ada ya, ceritanya, orang nabrak mobil lain sewaktu di pit? *cetuk-cetuk lemari helm* --;;
19 June 2008
Harga superlicence F1 naik 400%!
Yeah, para pembalap kecewa dengan kenaikan harga superlicence yang jauh lebih tinggi daripada kenaikan harga BBM..
Tapi~ Pedro de la Rosa bilang, ga akan ada demo, walau ada isu soal itu. Er, Kimi bilang gitu juga sih, di press conference hari ini..
*cium-cium semua pembalap*
21 June 2008
Pole position! Front row! Yay!
Anyway, Akang Lewis turun 10 posisi dari P3 karena nabrak Kimi dua minggu kemarin. Dan Heikki, juga turun 5 posisi dari P5 karena menghalangi Mark. *jewer Akang sama Heikki*
22 June 2008
Buku catatan Miyu soal balapan ilang atau keselip entah di mana. Nice. *pundung pangkat tak hingga*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
1-2! Yay! *peluk-peluk Felipe, Kimi, dan Trulli*
Heikki no 4, Akang no 10. Abang? 8. Hohoho~
Eh, iya. Kubica no 5.
Yeah! Meskipun harus mengorbankan pipa exhaust... *pats Kimi*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Anyway~ Ngecek DHL Fastest Laps dan menemukan sesuatu yang keren: Kimi 5 kali berturut-turut fastest lap. Bahkan di saat dia ga finis. Ckckck. How--Nice!
5 September 2008
Baca press conference F1 hari Kamis, dan menemukan satu pembicaraan lucu:
Q: To all of you: what is on your i-Pod?
KN: Any kind of music but most of it is Japanese pop. Since I came to Europe, I especially tend to listen more to Japanese songs, maybe to remind me of home.
SV: Any kind really, German folk songs are my favourite. Anything really, a bit of everything.
KR: Mostly Finnish music, all sorts. You wouldn't know, so it doesn't matter what I say.
NH: Yeah, similar to the others, a lot of different stuff, not a lot of classic stuff. No German folk music, more in the direction of R&B, hip-hop, not so much techno, more chill-out but various stuff.
SV: Why don't you like folk songs?
NH: Why do you like it, that's more difficult to answer, I think?
SV: I like the lyrics.
NH: I like the smile on the singers' faces, just like yours.
Pembicaraan antara Vettel dan Nick ga penting.. Eh, tapi Seb kalau lagi senyum cakep juga sih.. *lols*
Nyah. Miyu ga punya i-Pod, sih, jadi ga bisa iseng menjawab pertanyaan yang sama. *digeplak* Ah, apa pertanyaannya berlaku juga untuk mp3/multimedia player lainnya? *ditimpuks*
Aih, udahlah. Btw.. *timpuks Kimi pake high-heels sebanyak edan* Yang nanya mungkin kaga tau, tapi gara-gara Kimi dan Heikki, Miyu jadi demen berburu lagu-lagu Finnish.. ^^;;
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Beberapa hari yang lalu beli satu majalah anime merek A (You know what, really).. Pas buka bonus CD-nya, Ryorin bilang kayanya pernah denger musik latarnya... Dan pas nyampe 'bagian tengah', Miyu juga ngerasa pernah denger..
Dan usut-punya-usut, ternyata itu diambil dari salah satu doujin musik Touhou. Euh. Yah, emang sih, cuma doujin music. Nothing more. Tapi tetap aja, itu karya orang.. Diambil tanpa kredit, apa itu bener?
Kesimpulan: Miyu kecewa. Titik, ga pake koma.
6 September 2008
Akang pole, Felipe kedua, Heikki ketiga. Kimi? Di sebelah Heikki.
Benernya Miyu ga nonton kualifikasi lewat GlobalTV (yang sekarang siaran tunda mulu >.<), tapi lewat website F1.com. Yeah. Berhubung sekarang GlobalTV nyiarin kualifikasi F1 selalu secara siaran tunda, dan kebetulan pula, tiap hari Sabtu ada rapat staff IH.. Jadilah, Miyu nonton kualifikasi lewat Live Timing Formula1.com. Enak sih, bisa tahu kondisi cuaca dll di sana. Komentar? Lumayan lengkap. Masalahnya adalah...
Ga ada gambarnya, dan ga bisa denger komentator ngomong! ^^;;
7 September 2008
Akang, Felipe, Nick.
Kimi tikusruk hanya 2 lap sebelum finish. Padahal nyaris sepanjang balapan dia mempimpin dan bagus. Semangat pula. >.< Well, que sera sera. He's been good throughout the race, actually. Yeah. Ferrari mau gak mau memang harus lebih fokus pada Felipe sekarang.
Anyway, Kimi. Do your best for the remaining races. Don't lose your determination. Bless you, babe.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Kata Ambu, Kimi pundung gara-gara tikusruk dan Miyu ga bagi-bagi kolak. Euh. Kimi, lain kali kalo pengen kolak, bilang dong ke Miyu. Entar Miyu kirim lewat Jenni, oke? *digeplaks rame-rame: 'Ga ada hubungannya ama balapan, Miyu dear!'*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Hanya beberapa jam setelah balapan, Miyu dapat berita bahwa Akang dipenalti 25 detik, jadi juara GP Belgia bukan lagi dia. Alasannya? Silakan baca sendiri. No comment, dah.
Err.. Jadi, masihkah Kimi punya kesempatan untuk mengejar gelar? I dunno, really. But it will be better if he could..
10 September 2008
F1 Racing edisi September ini banyak Ferrarinya.. Huhuhu~ *lambai-lambaiin majalah ke depan Abah-bukan-Ambu-karena-Abah-yang-suka-Ferrari*
Mulai dari trek tes pribadi Ferrari di Fiorano yang ternyata juga berbentuk angka delapan, wawancara Kimi Raikkonen, kilas balik mobil-mobil Ferrari, sampai mengintip koki Ferrari memasak pasta... Semua ada.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Pengen Ferrari 430 Scuderia~~~ Katanya teknologinya diadopsi dari F2008.. >.<
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Tahu pembalap ngapain kalau lagi senggang? Percaya atau engga: mereka main poker. Katanya sih Robert Kubica yang paling jago. Iseng, pula. Pernah Vijay Mallya ikutan main, dan dilarang buka kacamata hitam ama Robert--biar yang lain bisa ngintip kartunya Mallya apaan.. *ngakak kejer* Dan Bernie Ecclestone bukannya marah pas tahu banyak pembalap yang doyan main poker. Orangnya malah ikutan main--meski sering kalah.. Buset dah. *guling-guling* *ditakol Eyang Bernie* Aih. Jadi inget waktu SMA dulu.. Kerjaan Miyu dan teman-teman kalau lagi istirahat: main poker--di kelas Miyu. Meski sering ketahuan guru dan barang-barang disita, kita tetep aja main, tiap hari pada jam istirahat.. ;)) *contoh murid ga baik, red.*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Wawancara dengan Kimi Raikkonen oleh Heikki Kulta (wartawan ekslusif F1 untuk Turun Sanomat, kalau ada yang belum tahu)... Pertama-tama.. Apartemennya bikin mupeng! *kitten eyes* Beneran. Mewah, iya. Mengherankan kalau orang setenar dia ga punya apartemen semewah itu. Masalahnya, apartemen yang letaknya di luar Helsinki itu khas Finlandia. Lantainya dari kayu meski banyak panel kaca dan fasilitas mewah. Bersih, rapi. Dan--pemandangan di luarnya indah! Keren! Banyak pohonnya.. Beneran pengen.. T_____T Paling enggak, rumah berlantai kayu yang bagus dan terletak di pinggiran kota, terus di sekitar ada banyak pohon yang bagus buat dipandang dan menyegarkan.. Tapi di Indonesia sekarang, di mana ya, nyari rumah seperti itu? :| Kembali ke topik. Wawancaranya ternyata menyenangkan. Kimi tetap ga banyak bicara seperti biasa, selalu to the point, tapi kadang, dia mengeluarkan sedikit lelucon--humor hanya dalam beberapa kata. Mengalir dan tajam, khas Finlandia. Seperti contoh berikut:
Menurut Anda, apakah Anda tetangga yang baik?
Tentu--Saya tetangga yang sangat baik. Dengan jadwal yang ekstra padat, saya tak pernah di sini.
Tentu saja, Kimster dear. *ngikik*
Pendapat Anda tentang adanya 'Lewis mania' yang mengelilingi diri Lewis Hamilton?
Saya tak terlalu tahu. Kalau pun ada, tanyakan saja pada dia bagaimana rasanya?
Bagaimana rasanya lap yang sempurna?
Wah, rasanya hebat. Lebih enak daripada bercinta.
Ehm. Semoga besok Myu ga menulis seperti ini di deskripsinya Aurora seandainya Ravenclaw menang piala asrama di IndoHogwarts: 'Bagaimana rasanya memenangkan piala asrama setelah tiga tahun berturut-turut berada di tempat terbawah? Wah, rasanya hebat. Lebih enak daripada ciuman.'
*disambit berkarung-karung kacang, terutama kacang hazel, dari berbagai arah*
*nyumput di belakang Kimi* *dijitak*
Well, wawancara sisanya menarik juga kok. Ryorin sempat bingung pas baca pertanyaan soal Vodka versus Chianti. Dikiranya Chianti itu bukan wine, tapi ternyata itu salah satu jenis red wine yang diproduksi di daerah Chianti, sekitar Tuscany. Jadi--ternyata Kimi mau bilang dia lebih suka Vodka, dengan cara mengatakan bahwa dia tidak pernah suka wine... ^^;;
Terus, ternyata kita berdua sama-sama punya kebiasaan yang sama kalau masak pasta. Selalu menyukai apa yang dibuat sendiri, tidak tahu hasilnya sudah sempurna atau tidak, tapi kita suka menambahkan bermacam-macam bumbu (dan bahan pendamping)--dan kita merasa hasilnya enak.
Setidaknya, dalam kasus Myu, Ryorin selalu bilang enak--dan seingat Myu, kalau Myu masak pasta (spageti, dll), Ryorin habisnya banyak deh.. ^^;;
Back to topic. Last but not least... Ada beberapa kutipan wawancara yang menarik. Kata Kimi, di Ferrari mereka semua berteman baik. Sahabat karibnya, menurut pengakuan Kimi, adalah Gino Rosato yang tahu soal hoki es (salah satu olahraga favorit Kimi). Bagian 'keren' menurut Miyu dari pertanyaan soal sahabat karib di F1 ini adalah... Bahwa menurut pria 28 tahun ini, di F1 kita bisa punya teman dekat. Semua orang profesional. Yah, yang ini tidak dikatakan memang: bersaing di atas trek, tapi di luar trek, ngobrol yang ngobrol biasa. Berteman ya berteman, bahkan bisa saja jadi teman dekat. Kalau baca F1Racing beberapa edisi yang lalu, ada artikel soal Driver's Parade, di mana sebelum parade mulai, para pembalap ngobrol satu sama lain. Bahkan Jenson dan Nick ngobrol soal anak... *lols*
Last but not least... Ketika ditanya apa kepribadiannya yang pendiam adalah taktik yang disengaja untuk melindungi diri, Kimi bilang kalau dia tidak berpikir sampai ke situ. 'Saya adalah saya', katanya.
Indeed.. Kimi is Kimi, and--
I am what I am.
I am... Me.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Tips memasak pasta dari Vincenzo Santangelo (kepala koki Ferrari):
1. Untuk setiap 100g pasta, tambahkan 30g tomat, 20g krim dan satu sendok makan saus pesto.
2. Pasta yang sempurna teksturnya pas: Agak keras saat digigit tapi matang sampai ke dalam.
3. Pasta dengan kandungan gluten tinggi tahan lebih lama setelah dimasak. Direkomendasikan jika Anda memasak untuk banyak orang.
Grazie, Vincenzo!
Ah, ya, kata Vincenzo, pasta dengan merek sama bisa saja berbeda di setiap negara...
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Mclaren mengajukan banding atas penalti yang diberikan stewards pada Lewis Hamilton hari Minggu kemarin. Again, no comment.
12 September 2008
Pernah merasa sendiri setiap saat? Kalau iya, berarti kalian tahu apa yang Miyu rasakan akhir-akhir ini.
Sendiri--meski banyak yang OL di Y!M, banyak orang di sekitar... Miyu tetap aja merasa sendirian. Tahu kenapa? Kalau ada yang tahu, bagus lah. Karena Miyu sendiri enggak tahu. Sama sekali.
Bahkan meski baru satu-dua menit yang lalu ada yang ngajakin ngobrol, Miyu tetap aja merasa sendiri. Dunno why.
Bahkan setumpuk puisi di The Heart-nya TPS ga bisa memperbaiki perasaan... *padahal biasanya bisa*
When you feel alone at all times, and wonders whether if you are worthy to have 'friends'...
13 September 2008
Hasil kualifikasi hari ini: Sebastian Vettel meraih pole position pertama untuk Toro Rosso. Heikki kedua, Mark ketiga.
Felipe keenam, Kimi-Akang Lewis start dari P14 dan P15 karena sedikit 'masalah'.
Dan.. Vettel memecahkan rekor sebagai pole sitter termuda! Awesome, mate! *peluk-peluk Seb*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Ngomongin pemulung sama Ryorin gara-gara ada berita daging bekas yang diolah kembali terus dijual di Jakarta. Daging sampah, sih, sebenarnya. Sampah buangan hotel.
Iya, tahu. Kedengarannya berkelas, kan? Masalahnya ini benar-benar sudah menyentuh sampah--benar-benar SAMPAH. Iya kalau itu daging sisa yang tidak diinginkan, lalu diberikan, masih bersih, terus diolah. Myu ama Ryorin sih mikirnya gak apa-apa kalau gitu. Tapi ini?
Ngeliat beritanya aja udah miris. Akhirnya, Myu dan Ryorin ngomongin soal 'pemulung' di Amerika dan membandingkan dengan yang di Indonesia. Di sana, orang bisa datang ke supermarket/hotel/restoran/apapun itu untuk minta daging. Biasanya daging 'sisa' yang sudah mendekati kadaluarsa, tapi masih bagus--untuk diolah/dijual lagi dengan harga super murah. Kalau di tempat penjualan ikan, biasanya yang diminta ikan-ikan kecil yang harganya murah (lupa namanya apa), untuk tepung roti.
Well, memang dagingnya mendekati kadaluarsa, tapi sekali lagi, itu masih bagus, bisa dipakai, dan belum menyentuh sampah. Dan 'memulung'-nya juga elit: Minta. Kedengarannya memalukan, memang, tapi lebih terhormat mana: meminta ke supermarket/hotel/restoran/apapun itu untuk daging yang nyaris kadaluarsa (tapi masih bisa dipakai dan bersih) secara baik-baik, atau, memungut daging sisa dari tempat sampah terus diolah begitu saja?
Lebih baik yang pertama, menurut Myu dan Ryorin. Sayang, orang Indonesia tidak mau merendahkan diri sedikit di depan orang lain.. Bukan orang kaya juga berlagak seperti orang kaya--dan terhormat. *sighs*
14 September 2008
Banyak yang menduga sanksi dari steward kepada Lewis Hamilton minggu lalu berbau konspirasi. Yah, katanya sih, ada teori konspirasi. Entah benar atau tidak.
Kata steward, mereka sudah melakukan sesuai prosedur dan kesepakatan dengan pembalap, di mana kalau ada yang memotong chicane dan 'mengambil keuntungan', ia harus mengembalikan 'keuntungan' itu pada 'pembalap yang merasa dirugikan'. Menurut juru bicara McLaren, Akang Lewis sudah melakukan itu, tapi steward menganggap dia kurang sabar, sebab begitu selesai memberi jalan pada Kimi, Akang sudah mau nyalip. Mana yang benar? Entahlah. Myu ga peduli. Apapun itu, ga akan mengubah hasil yang satu ini: Kimi DNF di Belgia gara-gara menabrak tembok.
McLaren sendiri sudah mengajukan banding dan kelanjutannya akan kita ketahui tanggal 22 September.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Katanya, helm balap lebih ringan daripada helm biasa. Kenapa? Karena kinerja leher pembalap lumayan berat, apalagi dengan G-force yang ga kecil...
Berarti jadi pembalap harus punya leher yang kuat... *lah?*
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Rekor pemenang Grand Prix F1 akhirnya pecah di tangan seorang Sebastian Vettel. Yeay~! Congrats, mate! Perfect race, indeed.
Aih, iya. Hasil balapan: Sebastian Vettel, Heikki, Robert, Abang Fernando, Nick, Felipe, Akang Lewis, Mark Webber--dan Kimi.
Iya. Kimi nomor 9...
Que sera sera. Yang penting rekor juara balapan pecah, juaranya pake mesin Ferrari (setidaknya ada bau Ferrarinya), ada pembalap Finlandia di atas podium, dan--ada yang cakep!
*cium-cium Seb, Heikki dan Robert*
*kabur dari jitakan Ambu dan Ryorin yang pundung*
Hihi. Satu lagi: Bisa dengerin lagu kebangsaan Jerman-Italia di podium F1 setelah sekian lama...
*squishes Seb*
ALL HAIL SEBASTIAN VETTEL!
15 September 2008
Seb dan Toro Rosso kebanjiran ucapan selamat atas prestasi mereka kemarin... Dari berbagai orang di paddock F1. Termasuk oleh beberapa pembalap di sini
Well, mate... You and your team really deserved the victory, the joy, and the praises. Hope you'll stay as good as you are now--and even better.
~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~
Waktu Stefano Domenicali ditanya apa Ferrari akan menitikberatkan pada Felipe untuk berjuang meraih gelar, dia bilang bahwa fokus utama adalah tim. Katanya lagi, kalau memang memungkinkan, Kimi akan berusaha sebaik mungkin untuk agresif, tetapi juga mempertimbangkan fakta bahwa Felipe lebih dekat dalam perhitungan poin melawan Lewis Hamilton.
Jadi... Kita akan lihat sekitar dua minggu lagi, paling tidak. Lihat apakah Kimi sudah mulai 'membantu' Felipe, atau justru... Ia tetap berusaha memenangkan setiap balapan yang tersisa? We'll see. He'll give his best shot for himself and the team, I believe.
16 September 2008
Nyaris kelupaan soal ini kalau ga diingetin Ambu.
Ehm. Mohon pasang plang-plang berikut ketika Anda balapan di atas trek yang basah di bawah guyuran hujan yang sangat deras:
'Awas trek licin.'
'Kecepatan max 30 km/jam.'
'Hindari genangan air.'
'Hati-hati di tikungan.'
'Kecepatan max 30 km/jam.'
'Hindari genangan air.'
'Hati-hati di tikungan.'
Kata Ryorin, Der Seb menang karena dia satu-satunya yang baca plang buatan saya itu.. Wekekek! Jadi, kalau mau menang balapan basah, tolong plang itu dipasang, terus diperhatikan... *ngeloyor santai*
*Indonesian mode OFF*
FORMULA 1 GRAND PRIX - SPA-FRANCORCHAMPS, BELGIUM 2008 - RACE REPORT
Greetings, and welcome back to Spa-Francorchamps, the most beautiful F1 circuit--ever. It is located in the middle of the beautiful nature of Belgium, is a fast circuit, and has Eau Rouge, one of the most challenging turn--making Spa loved by almost every F1 driver. It's also my favorite, of course.
Lewis Hamilton secured the pole position on Saturday, followed by Felipe Massa and Heikki Kovalainen. The reigning world champion, Kimi Raikkonen, will start from P4 after making a mistake on one of his qualifying lap. Well, will Kimi win the race, make it four in a row, and prove that he is still worthy to be a title contender for this year--or he will fail to be better than his team mate this Sunday, and he'll helping Felipe fight for the driver's title against Lewis Hamilton? Let's see during the race.
No rain expected during 30 minutes, that's what we got from the weather prediction, only 5 minutes before the race. But no one knows what will really happen with the weather, of course.
Oh, anyway, before the race started, i would like to remind all of you about--well. If Kimi Raikkonen failed to prove that he is still worthy for this year title, then we'll see a new champion in the end of this season, and it will be his first title. Either Lewis Hamilton or Felipe Massa. We'll see. Yes, we'll see.
The weather is really cloudy at the start of the race--even before. Lewis Hamilton led the race when the light went off, followed by Felipe Massa and Kimi Raikkonen behind. The two Ferraris were engaged in a side-by-side battle just a few seconds after the start, the Ferrari of Kimi was the one managed to be in second place. Poor start for Heikki Kovalainen, anyway, as he was overtaken by many drivers and dropped down to 11th. Fernando Alonso fourth, Sebastien Bourdais fifth. Jarno Trulli had a spin in the near end of the lap.
Lap 2, Kimi took the lead as he passed Lewis. Lewis himself seemed to have some problem with the car. Apparently, on the replay video, Hamilton had a spin at La Source hairpin in the end of Lap 1, allowing Kimi to get closer to him and finally took the lead.
Lap 3, Heikki started 'moving'. He was tenth at the time.
Lap 6, Lewis set a fastest lap, while in the middle of the pack, Nick Heidfeld was overtaking Nelson Piquet Jr.
Lap 8, Heikki became 8th. Kimi set a new fastest lap.
Lap 10, Lewis set another new fastest lap.
Lap 11, Kimi set -just another- fastest lap. Meanwhile, Mark Webber spun as Heikki trying to get past him.
Lap 12, first pit-stop for Lewis Hamilton. Drive-through penalty for Heikki Kovalainen was announced. He was accused causing a collision in the previous lap (the 'accident' with Webber). Lewis came out from the pit lane after 6,8 s spending his time refuelling, and joined back just behind his teammate.
Lap 13, the race leader pitted. 7,1 s and he rejoined third.
Lap 14, Heikki did his drive-through penalty. Lewis fourth, about 4 s behind Kimi, who was still in third place. Piquet spun and hit the wall, causing a yellow flag and a first retirement for the day.
Lap 16, Bourdais and Robert Kubica pitted at the same time. Bourdais spent his time longer in the white box, but both of them rejoined the race at the very same time and just in the order they entered the pit lane.
Lap 21, Rubens Barrichello reitired due to six gear loss.
Lap 25, new fastest lap for Kimi. Lewis getting closer to him, though.
Lap 26, both Kimi and Lewis had a pit-stop together. They rejoined -also- exactly in the order they came in. Second for Kimi, third for Lewis--and Felipe Massa led the race. Rain was expected in 20 minutes.
Lap 28, Fernando and Felipe both had a pit stop. Massa rejoined in third place, giving the lead of the race back to the reigning world champion.
Lap 32, Nick Heidfeld pitted from eighth place. Bourdais had his second 'stop' just one lap after that, followed by Robert in the 34th lap.
7 laps before the end of the race, some drops of rain seemed to be falling, but presumably, it's just sprinkles.
6 laps remaning, and indeed, it is raining. Kimi getting slower and now he is only 1,9s ahead of the drivers' championship leader.
Is was just two laps more towards the end of the race. Kimi and Lewis engaged in a hard battle, and finally, Lewis took the lead as the rain falling down to earth so hard. Some cars seemed to be struggling at the time, including Kimi who ran wide and Lewis who went off the track for a while. Kimi spun at the middle of the lap and spun again in a moment after it, after retaking the lead from Lewis Hamilton. Eventually, he crashed into the wall, causing damage to the car and his retirement: He really went all-for-nothing. Another retirement was his fellow Finn (who eventually finished tenth), due to gearbox transmission problem in the last lap.
In the end, Lewis Hamilton won the Belgian Grand Prix, with Felipe Massa and Nick Heidfeld in the second--and third place, respectively. Fernando Alonso fourth, Sebastian Vettel fifth, Robert Kubica sixth, Sebastien Bourdais seventh, and Timo Glock finished in eighth place.
Just a few hours after the race, I read a news that Felipe Massa was announced as the race winner after a 25s penalty was given to Lewis Hamilton. The steward decided he had gained an advantage by cutting the final chicane during his late-race battle with Ferrari�fs Kimi Raikkonen, but McLaren insist Hamilton was not at fault as he immediately relinquished the lead to Raikkonen following the incident. The team also claim that they were twice told by race control that their driver�fs conduct appeared to be within the rules. McLaren theirselves planned to appeal the decision. The penalty, which was a substitute for a drive-through penalty are not normally open to appeal, but finally, the Court set a date: They will meet in Paris on Monday, September 22 to consider the appeal. They will decide whether McLaren's appeal is admissible first, and the decision is expected the following day. However, the Lewis Hamilton's penalty, Felipe Massa inherited win, and McLaren appeal would not change one thing: Kimi Raikkonen failed to even finish the race in Spa. With this result, he dropped down to fourth in the driver's championship, only 1 point behind Robert Kubica, and his chance to fight for the title and defend his title become smaller. Some people, including me, had thought that he should be starting to support Felipe for catching the title, but it seems that we have to wait for the next race in Italy as Kimi said that he will give his best shot for himself and the team.
Race Report
Drivers' Quotes
FIA Press Conference
Hamilton's Penalty
Race Analysis
(Credits to Formula1.com)
FORMULA 1 GRAND PRIX - MONZA, ITALY 2008 - RACE REPORT
From Belgium, now we are in Monza, Italy. A circuit which is often told as 'Ferrari's backyard', which is going to be a place which a history written as Sebastian Vettel from Scuderia Toro Rosso secured the pole position on Saturday. He was 21 year and 73 days old at the time, making him the youngest driver to reach pole position--ever. The second place in the front row was Heikki Kovalainen. Third and fourth were Mark Webber and Sebastien Bourdais, respectively. Felipe Massa would start the race from sixth place, while his team mate, the reigning world champion Kimi Raikkonen, would start from 14th, and their main rival, Lewis Hamilton would start from 15th after both title contenders failed to reach even Q3.
The race eventually became a really historical race--unbeknownst to everyone. It was really unpredictable. We'll see how the historical Italian grand prix race was going at that time, lap by lap.
The rain was pouring down heavily, even before the start of the race, and everyone must start the race under Safety Car's control. Since there was Safety Car, no one was allowed to overtake others, but Sebastien Bourdais' car was stalled. I heard it was hydarulic pressure of something, but I'm not really sure. Bourdais rejoined the race with a restart from the pit lane after Toro Rosso gave all their strength to bring the car back alive.
Lap 3, Sebastian Vettel was still leading, even after the Safety Car was not on the track. Second was Heikki Kovalainen, third Mark Webber. Kimi Raikkonen and Lewis Hamilton were thiteenth and fourteenth at the time, respectively.
Lap 4, Hamilton seemed to be struggling with the car. Timo Glock overtook Fernando Alonso. The rain still falling down, anyway.
Lap 5, and Der Seb still leading the race. Felipe Massa now fifth, while Fernando had a battle with Glock--and eventually get in front of the Toyota. Lewis himself was trying to get past Kimi but failed.
Lap 6, Vettel set a fastest lap. In the middle of the pack, Kimi was pressing hard against Giancarlo Fisichella.
Lap 7, Lewis was under David Coulthard's pressure. Glock spun, while Der Seb was leading by 5 s ahead of Heikki.
Lap 8, Fisichella, Kimi, and Lewis was engaged in a tough battle for.. I forgot. 9-11th place, maybe? Lewis trying to pass but failed as Kimi closed the way, maintaining his race line.
Lap 9, Kimi overtook Fisi at the straight line. New fastest lap for Sebastian Vettel.
Lap 10, Lewis was battling with Fisi. Eventually, he overtook the Force India driver at lap 11.
Lap 13, Lewis was 13th. Nico Rosberg was battling with Felipe. The Ferrari was in front for a while before Nico got the position back. Another battle and Massa won. Fisi had a problem with his car and crashed, causing a retirement--and a yellow flag.
Lap 14, Lewis overtook Nick Heidfeld while Nico Rosberg passing Felipe Massa (not sure about this, anyway..) The next lap, Massa retook the position from Nico.
Lap 17, fastest lap for Felipe. Hamilton get past Robert Kubica who was eighth. Kimi still in twelfth place.
Lap 18, Der Seb was 11s ahead of Heikki.
Lap 19, the race leader had a pitstop and rejoined behind Felipe after 8,4 s spending his time inside the box. Lewis overtook Fernando after a tough side-by-side battle.
Lap 21, Glock overtook Fernando.
Lap 22, Lewis get past Trulli, but he ran wide shortly after and eventually, Trulli get back in front of Lewis.
Lap 23, Heikki had a pit stop, and so did Felipe--and Mark Webber. Sebastian Vettel led the race again. Lewis passed Trulli, while Kimi failed to get past Nick.
It's still a long way to go. 29 laps more, and Lewis now in second place. Kimi tenth.
28 laps remaining. Glock pitted for around 9s. Felipe was putting a hard pressure against Nick.
27 laps to go, both Trulli and Kimi had a pit-stop. Trulli spent 9,4s, while Kimi did a shorter stop (5,4s).
26 laps remaining and Lewis did his pit-stop for 9,7 s.
It's now lap 30. Der Seb was 12s ahead of Heikki and 22s ahead of Felipe.
Lap 31, and Fernando entered his white box, spending 9,8s for refuelling. Kimi overtook Trulli.
20 laps to go. Felipe pitted for 6,2s. Glock and Nico also had a pit-stop a short moment after that.
19 laps remaining... Heikki and Robert entered their respective white-box for a pit-stop. Webber did, too. Massa getting a bit wild at Ascari, while Trulli engaged in a battle with Robert Kubica in the middle-to-near-end of the lap.
There is 18 laps more... Felipe passed Mark Webber, and the latter spun. Kimi had his second pit-stop. The next lap, the race leader Sebastian Vettel also had his second stop. So did Lewis Hamilton, who passed Mark shortly after. There was also a battle between Nelson Piquet Jr. and Jenson Button.
15 laps to go, and Lewis set a fastest lap. A tough battle was undergone by Fernando Alonso, Nick Heidfeld, and Felipe Massa. It became a battle between Felipe and Nick during the next lap.
11 laps remaining. Kimi passed Kazuki Nakajima, and followed by Glock.
10 laps towards the end of the Italian Grand Prix. DC gone wide, while the German youngster -Sebastian Vettel- was 10s ahead of Heikki.
8 laps to go. Kimi set a new fastest lap as Jenson pitted.
7 laps remaining, and the fastest lap was set again by Webber.
6 laps more. Kimi passed Piquet Jr. as the latter missed the chicane. The next lap, Webber was trying to get past Lewis but failed.
Now it's 3 laps more before the race officially ended, and Nakajima collided with DC. Meanwhile, Kimi set the fastest lap. Sebastian Vettel still led the race--
--Until the German youngster from the underdog Italian team won the historical Italian Grand Prix of Formula 1. Yes, indeed. Sebastian Vettel won the race, with Heikki Kovalainen and Robert Kubica in second and third place respectively. The rest of point earners are as follows: Fernando Alonso, Nick Heidfeld, Felipe Massa, Lewis Hamilton, and Mark Webber.
The reigning world champion, Kimi Raikkonen himself, only managed to finished ninth. Ironically, he set the fastest lap for the day during the final stint. With this result, he and Ferrari seems to have to consider Massa's title bid as he was going even further behind Lewis Hamilton, Felipe Massa, and Robert Kubica in the Drivers' Championship with only four races remaining.
Back to Sebastian Vettel. He and his team were doing a perfect job throughout the weekend, especially during the race. There is almost no mistake done, making the win a magnificent maiden win. They were starting as an underdog, even after Der Seb secured his maiden pole. No one ever expected the unpredictable result, but clearly, shortly after the German crossed the line, everyone was cheering for him and his team. Even the peers at the paddock offers praises for Der Seb and Toro Rosso. The youngster now is a holder of youngest grand prix winner, and moved up to ninth in the driver championship. He remained kind and down-to-earth at the press conference, though he clearly showed that he enjoyed his win so much at the podium--making me consider of him becoming the next star of Formula 1.
Well, indeed. He is a talented person. With a good car and environment around him, I'm sure that he will be a great driver, sooner or later.
Congratulation, Sebastian Vettel. Congratulation, Scuderia Toro Rosso. Perfect race, magnificent win. Encore!
This report ends the Chemistry in Life 56th Edition. Anyway, please check these headlines and feature provided by Formula1.com first...
Race Report
Drivers' Quotes
FIA Press Conference
Peers Praises for Vettel and Toro Rosso
Race Analysis
Arrivederci!
posted by Myu-chan @ 2:14 pm
2 Comments
